Rahasia Herawati Diah Terhindar Pikun di Usia Senja
A
A
A
JAKARTA - Wartawan Senior, Herawati Diah melakukan berbagai kegiatan positif untuk terhindar dari pikun atau Demensia Alzheimer. Di usianya yang sudah menginjak 98 tahun, ia tetap sehat dan mampu memaksimalkan fungsi otaknya.
Demensia Alzheimer kerap menyerang seseorang di usia senja, namun Herawati Diah memiliki trik untuk mencegahnya. Dengan antusias ia menceritakan, bahwa dirinya kerap melakukan berbagai aktivitas yang merangsang otak, seperti rutin bermain bridge.
"Sampai sekarang tiga kali seminggu saya masih bermain bridge," papar Herawati di Erasmus Huis, Jakarta.
Menurut istri tokoh pers BM Diah ini, bermain bridge cukup efektif membantu dirinya terhindar dari penyakit yang memakan biaya besar itu. Sebab, dengan bermain bridge otaknya ikut terasah.
Tak hanya bermain bridge, ia pun kerap membaca koran dan menonton berita di televisi. Untuk menjaga fungsi kognitif otaknya, aktivitas sosial lainnya pun masih kerap ia lakukan. Herawati masih rutin mengunjungi saudara, melakukan pekerjaan sosial serta beribadah.
"Setiap pagi sebelum memulai aktivitas, saya juga selalu membaca koran dan menonton berita di televisi," ujarnya.
Alzheimer merupakan penyakit yang kerap menyerang orang tua sekitar usia 65 tahun ke atas. Penyakit ini mematikan sel saraf di dalam otak sehingga penderitanya tidak dapat beraktivitas sendiri.
Pada stadium lanjut, seluruh aktivitas penderita akan sangat bergantung pada orang lain. Di Indonesia, estimasi jumlah Orang Dengan Demensia (ODD) sebanyak 1 juta orang, dan akan meningkat menjadi 2 juta di tahun 2030 dan 4 juta di tahun 2050.
Demensia Alzheimer kerap menyerang seseorang di usia senja, namun Herawati Diah memiliki trik untuk mencegahnya. Dengan antusias ia menceritakan, bahwa dirinya kerap melakukan berbagai aktivitas yang merangsang otak, seperti rutin bermain bridge.
"Sampai sekarang tiga kali seminggu saya masih bermain bridge," papar Herawati di Erasmus Huis, Jakarta.
Menurut istri tokoh pers BM Diah ini, bermain bridge cukup efektif membantu dirinya terhindar dari penyakit yang memakan biaya besar itu. Sebab, dengan bermain bridge otaknya ikut terasah.
Tak hanya bermain bridge, ia pun kerap membaca koran dan menonton berita di televisi. Untuk menjaga fungsi kognitif otaknya, aktivitas sosial lainnya pun masih kerap ia lakukan. Herawati masih rutin mengunjungi saudara, melakukan pekerjaan sosial serta beribadah.
"Setiap pagi sebelum memulai aktivitas, saya juga selalu membaca koran dan menonton berita di televisi," ujarnya.
Alzheimer merupakan penyakit yang kerap menyerang orang tua sekitar usia 65 tahun ke atas. Penyakit ini mematikan sel saraf di dalam otak sehingga penderitanya tidak dapat beraktivitas sendiri.
Pada stadium lanjut, seluruh aktivitas penderita akan sangat bergantung pada orang lain. Di Indonesia, estimasi jumlah Orang Dengan Demensia (ODD) sebanyak 1 juta orang, dan akan meningkat menjadi 2 juta di tahun 2030 dan 4 juta di tahun 2050.
(nfl)